" Bukan kecerdasan saja yang membawa sukses, tapi juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras, dan keberanian untuk percaya akan diriku sendiri. "


Jumat, Desember 19, 2008

Virus

Virology

Virology adalah ilmu yang mempelajari virus dan protein seperti virus yang dikenal sebagai makhluk hidup yang paling kecil.

  • Virus berukuran 20 250 nm.
  • Virus biasanya dapat dilihat dengan mikroskop electron.
Sebagai parasit intraselular obligat, virus tidak mampu melakukan metabolisme sendiri dan hanya bisa berproduksi dalam sel inang.
  • Inang yang diinfeksi antara lain bakteri, sel tumbuh-tumbuhan, sel hewan, sel manusia dan sel pada kultur jaringan.
  • Virus yang menginfeksi manusia dapat menyebabkan penyakit seperti AIDS, cacar air, hepatitis dan polio.
Virus memiliki komposisi yang unik.
  • Beberapa virus hanya terdiri dari asam nukleat yang membawa kode genetiknya dan virus lain hanya terdiri dari protein tanpa asam nukleat.
  • Virus DNA terdiri dari DNA.
  • Virus RNA terdiri dari virus RNA.
  • Prions adalah molekul virus yang besar yang mengandung protein yang tersusun dalam bentuk filamen atau fibril.
Morfologi virus
Morfologi virus lebih sederhana dari morfologi bakteri.
Partikel virus mempunyai inti berbentuk batang yang terdiri dari asam nukleat. Selaput inti berupa protein yang disebut kapsid. Selaput (envelope) yang diperoleh dari membran sel inang berfungsi untuk melindungi kapsid virus dari antigen inang.
  • Virus yang mempunyai mempunyai selaput cenderung lebih resisten terhadap sistem imun inang.
  • Virus tanpa envelope umumnya terdapat pada tumbuh-tumbuhan.
Partikel virus disebut virion.
  • Virion bisa berbentuk kubus, bulat, ikosahedral atau heliks.
  • Virion juga tersusun dalam bentuk yang lebih kompleks yang terdiri dari beberapa bentuk yang disebutkan di atas.
Inang virus
Virus menempel di reseptor spesifik pada sel inang.
  • Kemampuan virus untuk menginfeksi organisme tergantung kepada jenis dan tersedianya reseptor pada sel inang.
Virus tumbuhan hanya cenderung menginfeksi tumbuhan dan virus hewan hanya cenderung menginfeksi hewan, hal ini disebabkan oleh sifat reseptor tersebut.
  • Reseptor merupakan protein pada permukaan sel.
Setelah virus memasuki sel inang melalui reseptor, virus mengambil ahli metabolisme sel inang dan menggunakan komponen sel inang untuk memproduksi partikel virus yang baru.
  • Virus DNA diproduksi secara langsung. Sel inang membentuk komponen virus dari instruksi genetik virus DNA.
  • Virus RNA menginduksi pembentukan mRNA atau enzim transkriptase untuk mencetak RNA virus menjadi DNA yang digunakan oleh sel inang.
Virus yang dihasilkan kemudian dikeluarkan dari sel inang dan menularkan infeksi aktif. Pada hewan dan manusia, pelepasan partikel virus tersebut mendorong sistem imunitas untuk melepaskan interferon dan membentuk antibodi.
Lama inkubasi virus yang menyebabkan penyakit berkisar antara berhari-hari sampai bertahun-tahun.
  • Beberapa infeksi, seperti penyakit gondok, cacar air mempunyai masa inkubasi beberapa hari, sedangkan HIV tidak menimbulkan gejala selama 5-10 tahun.
  • Laten atau infeksi dengan waktu yang lama bisa terjadi.
1) Infeksi ini memiliki periode tanpa gejala yang diikuti oleh munculnya gejala kembali.
2) Virus laten yang diaktivasi kembali akan menyebabkan reproduksi virus baru.

Prion
Prions merupakan glikoprotein dengan berat molekul (BM) 30.000.
  • Partikel ini merupakan agen infeksi yang paling kecil yang bisa menyebabkan penyakit.
  • Partikel ini sangat resisten terhadap panas, sinar ultraviolet dan senyawa kimia yang dapat membunuh virus lain.
Berbentuk filamen atau fibril
Prion pertama kali dikenal pada domba yang mempunyai penyakit "scrapie".

Cara identifikasi
Prion dapat diidentifikasi melalui penyakit yang disebabkan seperti "kuru" dan "scrapie".
Mikroskop elektron berguna untuk mendeteksi adanya prion dalam sel yang terinfeksi. Prion dapat diwarnai dan diamati dengan mikroskop cahaya.

Kegunaan
Infeksi akut oleh prion hampir selalu fatal.
Infeksi laten oleh prion mempunyai masa inkubasi beberapa bulan sampai beberapa tahun.

Klasifikasi Prion
1) Prions menginfeksi hewan dan manusia melalui penularan dari individu yang terinfeksi.
2) Partikel ini menyerang sistem saraf pusat yang mengakibatkan menggigil, penyakit saraf tepi, gila dan kematian.
3) Prions menyebabkan scrapie pada domba dan tupai dan menyebabkan kuru, penyakit Jakob –Creutzfeldt, serta penyakit Gerstmann-Straussler-Schwinker pada manusia.
Lanjut membaca “Virus”  »»

Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

· Bersel satu sangat sederhana
· Prokariotik
· Kandungan kromosomnya haploid (n)
· Tidak memiliki klorofil
· Hidup secara autotrof/heterotrof
- Autotrof secara fotoautotrof dan kemoautotrof
- Heterotrof secara saprofit dan parasit
· Dapat membentuk endospora, yaitu dengan :
- Vegetatif secara membelah diri
- Generatif secara konjugasi
· Mempunyai beberapa macam bentuk sel, yaitu:
- Bulat (coccus) dan variasiny
- Batang (bacillus) dan variasinya
- Spiral dan variasinya

· Tidak memiliki beberapa organel seperti; nukleolus, badan golgi, mitokondria, retikulum endoplasma.
· Ada yang mempunyai alat gerak berupa flagel dan ada yang tidak
· Memerlukan kelembapan yang tinggi (kira-kira 85%) untuk kehidupannya.

Bakteri terbagi atas 2 kelompok, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Eubacteria adalah bakteri yang sesungguhnya, yaitu bakteri yang dikenal selama ini dalam kehidupan manusia, baik yang autotrof maupun heterotrof (saprofit seperti Escherichia coli, Lactobacillus bulgaricus dan parasit penyebab penyakit).

Archaebacteria adalah kelompok bakteri yang tidak mengandung peptidoglikan pada dinding selnya. Selain itu membran plasmanya mengandung lipida atau lemak. Archaebacteria hidup pada lingkungan yang ekstrim, seperti hidup di kadar garam tinggi (bakteri halofil), contohnya Halobacterium; bakteri yang hidup di lingkungan yang panas dan asam (bakteri termoasidofil) di daerah kawah vulkanik, dan bakteri yang menghasilkan biogas (bakteri metanogen) yaitu Methanobacterium.

Lanjut membaca “Bakteri”  »»